Jumat, 22 Februari 2008

RAWAN TIDAKLULUS MASIH TINGGI

Tinggi, Tak Lulus SMP-SMA

Angka rawan tak lulus ujian nasional (UN) SMA dan SMP Kota Malang cukup tinggi. Dari pemetaan sementara yang dilakukan Diknas Kota Malang, angka rawan tak lulus UN SMP mencapai 54,84 persen dari total nominasi sementara (DNS) UN SMP 10.786 siswa. Sementara angka rawan untuk tingkat SMA lebih tinggi lagi karena mencapai 64,76 persen dari total DNS 6.330 siswa.

Kasi Dikmen Diknas Kota Malang Drs Suyitno mengatakan, pemetaan sementara itu didasarkan pada data-data siswa kelas akhir di semua sekolah. Termasuk, hasil try out sementara. "Dibanding tahun lalu, angka rawan itu sangat tinggi," kata dia.

Suyitno menjelaskan, dari analisa sementara juga, tingginya angka rawan itu disebabkan karena adanya mata pelajaran tambahan. Untuk SMP misalnya, yang semula hanya bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika, kini ada tambahan IPA. Begitu juga untuk SMA yang mendapat tambahan tiga mata pelajaran untuk masing-masing jurusan. "Kondisi ini, bisa saja karena siswa kurang persiapan matang. Di lain hal, mata pelajaran tambahan juga cukup berat," ucapnya.

Bahkan, jika dipukul rata, lanjut Yitno-sapaan akrab Suyitno, tingkatan angka rawan itu terdapat di mata pelajaran (mapel) yang sama. Urutan paling atas adalah fisika, kedua matematika, disusul kimia, bahasa Inggris, dan biologi. Sedangkan Bahasa Indonesia nyaris tak ada kendala. Sebagai contoh, hasil try out di SMAN I, fisika menjadi mapel terberat karena banyak siswa tak memenuhi angka minimal 5,25. Begitu juga di SMAN 12. Bahkan, perbandingan angka tak lulus di bidang fisika dan matematika mencapai 32:22.

"Pemetaan sementara ini menunjukkan, bahwa semua sekolah harus mempersiapkan diri lebih ekstra," kata dia.

Diknas sendiri, kata Yitno, telah menyampaikan hasil pemetaan tersebut ke semua sekolah. Dengan begitu, sekolah-sekolah bisa mengadakan pembinaan lebih awal karena potensi siswa telah tergambar. Termasuk, bisa melakukan bimbingan lebih intensif. Sedangkan bagi MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah) harus membuat format try out UN kedua untuk melihat keberhasilan usaha sekolah.

"Try out bersama dijadwalkan tiga kali. Sedangkan langkah sekolah diserahkan ke masing-masing lembaga," tandasnya.

Sementara itu, dari prediksi yang terpantau di SMA Negeri 9 Malang didapat sekit 102 anak yang rawan tidak lulus.

Tidak ada komentar: