Minggu, 27 Januari 2008

Innalillahi wa inna illaihi rojiun


Mantan Presiden Soeharto meninggal hari ini pada pukul 13.10 WIB pada usia 86 tahun. Menurut Ketua Tim Dokter Kepresidenan Mardjo Subiandono, almarhum mengalami kegagalan fungsi organ. Soeharto sempat dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

Ketika mengumumkan meninggalnya presiden RI kedua itu, tim dokter didampingi tiga putra Soeharto, Siti Herdiyanti Rukmana, Sigit Haryo Yudanto, dan Siti Hediati yang berpakaian hitam. Dalam kesempatan tersebut, Siti Hedianti Rukmana, mewakili keluarga, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah memberikan doa setulus-tulusnya. Tutut juga memohon maaf atas kesalahan Soeharto. "Mohon doa restu semoga perjalanan bapak diridhoi," kata dia dengan nada terbata-bata.

Jenazah rencananya akan dimandikan di Jalan Cendana. Saat berita ini diturunkan, ambulans telah bersiap di RSPP untuk membawa jenazah ke Cendana. Seluruh keluarga telah berkumpul. Ambulans direncanakan akan berangkat pada pukul 14.15 WIB.

Soeharto akan dimakamkan di Astana Giribangun, Solo, Jawa Tengah.
mewakili Kel Besar SMA Negeri 9 Malang mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya, semoga HM Soeharto diampuni semua dosa dan dilipatgandakan amalakebajikannya. Amien

Selasa, 22 Januari 2008

BPSG Godog Kualitas Pascasertifikasi

Kendati hanya beroperasi pada penilaian portofolio, BPSG (Badan Penyelenggara Sertifikasi Guru) Rayon 15 ternyata ikut memikirkan kualitas kinerja guru setelah mereka menerima tunjangan profesi. BPSG pun tengah menyusun rekomendasi yang akan disampaikan ke Depdiknas sebagai bahan evaluasi nanti.

"Sebatas memberi masukan ke Depdiknas, sah-sah saja. Kami memang berupaya agar ada evaluasi terhadap para guru-guru setelah mengikuti sertifikasi. Jadi, kami tidak hanya mengantarkan mereka mendapatkan tunjangan profesi. Tapi ikut mencarikan solusi bagaimana setelah mengikuti sertifikasi tetap bisa dipertanggungjawabkan kualitas kerjanya," ungkap Ketua BPGS Rayon 15 UM Mujianto, kemarin.

Seperti dikhawatirkan banyak kalangan, setelah menerima tunjangan profesi, kualitas kinerja guru malah melempem. Karena, Depdiknas juga belum menyiapkan standar evaluasinya. Di mata banyak kalangan, Depdiknas baru sebatas memikirkan nasib guru dari sisi kesejahteraannya.

Mujianto menambahkan, kalau pun Depdiknas mengeluarkan aturan 24 jam mengajar dalam satu minggu bagi guru yang lulus uji sertifikasi belum bisa dijadikan standar mengukur kualitas kinerja. Sebab, kewajiban mengajar 24 jam selam satu minggu ini di lapangan sulit dipenuhi.

Buktinya, Kota Malang sudah menyiapkan alternatif bagi guru yang tidak bisa memenuhi mengajar 24 jam dalam satu minggu akan dimutasi ke sekolah lain. Aturan ini sesuai dengan Permendiknas 36 tahun 2007 tentang Penyaluran Tunjangan Profesi bagi Guru. "Ini kan sebagai indikasi kalau aturan tersebut sebenarnya sulit untuk diterapkan," ujarnya.

Bahkan Mujianto menilai, aturan tersebut tidak realistis. Kalau bisa pun diterapkan, dikhawatirkan ada unsur memaksa. "Kami khawatir guru-guru yang sudah lulus sertifikasi ini meminta jam guru lain yang belum mengikuti sertifikasi. Dan, kecil kemunginan jam yang diminta itu diberikan, karena juga menyangkut besarnya honor si guru itu," ucapnya

Persoalan ini, kata Mujianto, bisa makin pelik karena bukan tidak mungkin guru pun akan mencari jam mengajar ke sekolah lain. Dengan begitu, kualitas dalam memberikan materi pun makin tidak bisa dipertanggungjawabkan karena beban yang tinggi ini. "Rencana kami nanti akan bekerja sama dengan seluruh diknas kota/kabupaten yang menjadi naungan kerja UM. Kami merasa memiliki tanggung jawab profesional akademik. Pendeknya, bagaimana kami bisa mempertanggungjawabkan secara moral terhadap para peserta ini," jelasnya
dari RADAR MALANG

Senin, 21 Januari 2008

GURU IDEAL


Beberapa saat yang lalu SMA Negeri 9 Malang mengirimkan 2 orang perwakilannya untuk mengikuti pemilihan guru ideal versi Jawa pos di SMA Negeri 5 Malang.
SMA 9 Mengirimkan Bapak Drs Budi Putranto MM dan Ibu Dra Sri Retnowati.
pengen tahu serunya..... gene ceritanya...
Alasan dikirimnya Pak Budi dan Bu Retno adalah karene menurut kepala sekolah adalah guru yang lulus sertifikasi murni, dan yang punya prestasi menonjol (?), kemudian setelah para guru yang lulus sertifikasi murni dikumpulkan oleh Bu Ninik selaku Kepala Sekolah, maka secara aklamasi dari yang hadir dipilihlah Pak Budi dan BU Retno tadi.
Perlu diketahui guru yang lulus sertifikasi murni pada tahun 2007 ini dari SMA Negeri 9 adalah:
  • Drs H Suryani Ali Pandi
  • Drs Machrus S
  • Drs M Syarkani
  • Drs Budi Putranto MM
  • Drs Sukriyono
  • Dra Hj. Endang R
  • Dra Sri Retnowati
  • Dra Sri Haryani
Hari pertama adalah test tulis, oleh Pak Budi diberitahukan :"wah sulit mas, mosok guru seni apal karo undang undang?, katek soal bahasa Indonesia yo angel angel", " wis gak pa pa wis digawe pengalaman mbesok lek onok maneh sing koyo' iki".
oleh panitia diberitahukan pula bahwa pada hari senin 21 Januari 2008 ada presentasi menggunakan Power point.
:"Lha iki aku kudu maksimal jarene Pak Budi", "mosok aku kalah karo wong tuwek tuwek?
'aku sedina nggawe Power point mas" ungkap Pak Budi
......(bersambung ya)....;.........(ngantuk habis masukin nilai raport anak anak, sama Pak Handoko)

GURU IDEAL

Beberapa saat yang lalu SMA Negeri 9 Malang mengirimkan 2 orang perwakilannya untuk mengikuti pemilihan guru ideal versi Jawa pos di SMA Negeri 5 Malang.
SMA 9 Mengirimkan Bapak Drs Budi Putranto MM dan Ibu Dra Sri Retnowati.
pengen tahu serunya..... gene ceritanya...
Alasan dikirimnya Pak Budi dan Bu Retno adalah karene menurut kepala sekolah adalah guru yang lulus sertifikasi murni, dan yang punya prestasi menonjol (?), kemudian setelah para guru yang lulus sertifikasi murni dikumpulkan oleh Bu Ninik selaku Kepala Sekolah, maka secara aklamasi dari yang hadir dipilihlah Pak Budi dan BU Retno tadi.
Perlu diketahui guru yang lulus sertifikasi murni pada tahun 2007 ini dari SMA Negeri 9 adalah:
  • Drs H Suryani Ali Pandi
  • Drs Machrus S
  • Drs M Syarkani
  • Drs Budi Putranto MM
  • Drs Sukriyono
  • Dra Hj. Endang R
  • Dra Sri Retnowati
  • Dra Sri Haryani
Hari pertama adalah test tulis, oleh Pak Budi diberitahukan :"wah sulit mas, mosok guru seni apal karo undang undang?, katek soal bahasa Indonesia yo angel angel", " wis gak pa pa wis digawe pengalaman mbesok lek onok maneh sing koyo' iki".
oleh panitia diberitahukan pula bahwa pada hari senin 21 Januari 2008 ada presentasi menggunakan Power point.
:"Lha iki aku kudu maksimal jarene Pak Budi", "mosok aku kalah karo wong tuwek tuwek?
'aku sedina nggawe Power point mas" ungkap Pak Budi
......(bersambung ya)....;.........(ngantuk habis masukin nilai raport anak anak, sama Pak Handoko)

Kamis, 03 Januari 2008

GEMBIRA SERTIFIKASI 4 MALANG RAYA

guru Malang Raya pantas bersenang. Sebab BPSG (Badan Penyelenggara Sertifikasi Guru) Rayon 15 UM kembali memberikan jatah 110 peserta untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan kuota 2006 dan 2007. Jatah ini merupakan kuota pemenuhan dari 14.135 yang diberikan Depdiknas.

"Namanya kuota pemenuhan, karena setelah kami kalkulasi di akhir pelaksanaan sertifikasi dari jumlah 14.135 ternyata kurang 110 peserta," Ketua Divisi Assesor dan Penilaian BPSG Rayon 15 Bambang Pranomo.
DARI RADAR MALANG JUMAT 4 JANUARI 2008

Rabu, 02 Januari 2008

Target Kuota 2006-2007 Molor

Kamis, 03 Jan 2008


MALANG - Target pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan kuota 2006 dan 2007 yang digembar-gemborkan selesai akhir Desember 2007 ternyata meleset. Khususnya pelaksanaan diklat. Buktinya, pada Januari 2008 nanti BPSG (Badan Penyelenggara Sertifikasi Guru) Rayon 15 UM masih mengagendakan menggelar diklat Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) untuk angkatan ke-IV.

Padahal, BPSG sudah berulang kali menyatakan kalau pelaksanaan sertifikasi kuota 2006 dan 2007 selesai akhir Desember. Karena itu, pelaksanaan diklat PLPG pun dikebut mulai awal Desember lalu. Namun kenyatannya, masih ada 1.043 peserta yang dinyatakan untuk mengikuti PLPG. "Ya, kenyataannya seperti itu. Masih ada diklat tahap IV. Kami perkirakan pertengahan Januari pelaksanaannya," kata Ketua BPSG Rayon 15 UM Mudjianto.

Sayangnya, Mudjianto tidak mengurai lebih jelas penyebab molornya jadwal diklat yang merupakan rangkaian pelaksanaan sertifikasi kuota 2006 dan 2007. Mudjianto hanya menegaskan, timnya telah bekerja optimal. "Malah nanti akan ada diklat lagi bagi peserta yang izin menunaikan ibadah haji. Khusus yang ini kami belum bisa memperkirakan pelaksanannya. Kami akan menunggu sampai kepulangan mereka dari tanah suci," ucapnya.

Mudjianto menerangkan, dari jumlah diklat angkatan ke-IV tersebut, sekitar 754 merupakan peserta yang tak lulus sertifikasi susulan 2007. Dan, sisanya berasal mereka yang tidak hadir termasuk peserta yang sedang menunaikan ibadah haji.

Ditanyakan soal peserta yang mengikuti ibadah haji, dia tidak bisa menyebutkan rinciannya. "Meski begitu, kami tetap mengusulkan agar pemberian tunjangan tidak sampai pada 2009 nanti," ungkapnya.

Sedangkan permintaan yang disampaikan ke pemerintah pusat ini, kata Mudjianto, merupakan hasil kesepakatan seluruh BPSG. Dengan begitu, permintaan pemberian tunjangan yang diselesaikan Januari bisa diterima peserta pada Februari. Tak terkecuali pada peserta yang mengikuti diklat Februari diusulkan mendapatkan tunjangan Maret.

Dari jadwal yang diperkirakan itu pun, juga belum bisa dipastikan. Karena pada Maret ada jadwal ujian di perguruan tinggi. Sehingga kemungkinan diklat bagi peserta yang naik haji akan terkendala pada instruktur. "Kan instrukturnya dari dosen, kami harus profesional. Karena tugas utama itu kan mengajar," ujarnya. (hap/ziz)
dicopy dari Jawa pos radar malang