Untuk Kota dan Kabupaten, Pengawas Belum Jelas
MALANG - Kuota sertifikasi guru untuk Kota Malang dan Kabupaten Malang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Tahun ini kuota Kota Malang mencapai 1.180 guru. Sedangkan kabupaten mencapai 1.807 guru atau naik 536 guru dibandingkan tahun lalu.
Data dari Diknas Kota Malang, guru TK dijatah 73 guru, SD 418 guru, SMP 261, SLB 6 guru, SMA 204 guru, SMK 218 guru. "Jumlah itu sudah pasti. Nantinya kami sosialisasikan kepada sekolah dan guru agar mempersiapkan diri," ujar Kabid Fungsional Diknas Kota Malang Zubaidah, di kantor kemarin.
Menurut Ida, begitu dia biasa disapa, jumlah tahun ini ternyata lebih besar dibandingkan kuota tahun sebelumnya. Kuota tahun sebelumnya berada pada kisaran 800 guru untuk semua tingkatan sekolah. "Kami senang karena tidak ada pengurangan. Ya, mungkin karena sertifikasi tujuannya untuk peningkan kompetensi guru," tambah Ida.
Ditambahkan, rencananya pelaksanaan sertifikasi dilakukan pada akhir Maret. Namun, soal kepastian waktunya dia belum mendapat tembusan dari BPSG maupun Depdiknas.
Bagaimana dengan kuota pengawas? Diknas Kota Malang menyatakan belum tahu. Bahkan, sampai juga masih menunggu informasi lebih lanjut. "Saat rakor (rapat koordinasi) di Surabaya beberapa hari lalu hanya diberitahu kalau pengawas akan disertifikasi. Masalah teknis pelaksanaan dan lain-lain akan dimatangkan pada rakor berikutnya," ujar dia
Kadiknas Kota Malang Shofwan MSi menyatakan gembira dengan adanya kenaikan kuota untuk sertifikasi guru. "Bagaimanapun, kenaikan kuota ini untuk mempercepat penyelesaian sertifikasi guru," tambahnya.
Soal pengawas yang akan disertifikasi, dia meminta pengawas bekerja lebih maksimal. Karena, setelah mereka nanti lulus sertifikasi otomatis kinerjanya tak bisa sembarangan. "Tapi bukan berarti sebelum pengawas disertifikasi Diknas tidak kontrol terhadap kinerja mereka. Maksudnya, secara pribadi mereka juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar," ujar Shofwan.
"Memang Kota dan Kabupaten Malang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu," ujar Ketua BPSG Rayon 15 UM Mudjianto, kemarin. (JP jumat)
MALANG - Kuota sertifikasi guru untuk Kota Malang dan Kabupaten Malang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Tahun ini kuota Kota Malang mencapai 1.180 guru. Sedangkan kabupaten mencapai 1.807 guru atau naik 536 guru dibandingkan tahun lalu.
Data dari Diknas Kota Malang, guru TK dijatah 73 guru, SD 418 guru, SMP 261, SLB 6 guru, SMA 204 guru, SMK 218 guru. "Jumlah itu sudah pasti. Nantinya kami sosialisasikan kepada sekolah dan guru agar mempersiapkan diri," ujar Kabid Fungsional Diknas Kota Malang Zubaidah, di kantor kemarin.
Menurut Ida, begitu dia biasa disapa, jumlah tahun ini ternyata lebih besar dibandingkan kuota tahun sebelumnya. Kuota tahun sebelumnya berada pada kisaran 800 guru untuk semua tingkatan sekolah. "Kami senang karena tidak ada pengurangan. Ya, mungkin karena sertifikasi tujuannya untuk peningkan kompetensi guru," tambah Ida.
Ditambahkan, rencananya pelaksanaan sertifikasi dilakukan pada akhir Maret. Namun, soal kepastian waktunya dia belum mendapat tembusan dari BPSG maupun Depdiknas.
Bagaimana dengan kuota pengawas? Diknas Kota Malang menyatakan belum tahu. Bahkan, sampai juga masih menunggu informasi lebih lanjut. "Saat rakor (rapat koordinasi) di Surabaya beberapa hari lalu hanya diberitahu kalau pengawas akan disertifikasi. Masalah teknis pelaksanaan dan lain-lain akan dimatangkan pada rakor berikutnya," ujar dia
Kadiknas Kota Malang Shofwan MSi menyatakan gembira dengan adanya kenaikan kuota untuk sertifikasi guru. "Bagaimanapun, kenaikan kuota ini untuk mempercepat penyelesaian sertifikasi guru," tambahnya.
Soal pengawas yang akan disertifikasi, dia meminta pengawas bekerja lebih maksimal. Karena, setelah mereka nanti lulus sertifikasi otomatis kinerjanya tak bisa sembarangan. "Tapi bukan berarti sebelum pengawas disertifikasi Diknas tidak kontrol terhadap kinerja mereka. Maksudnya, secara pribadi mereka juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar," ujar Shofwan.
"Memang Kota dan Kabupaten Malang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu," ujar Ketua BPSG Rayon 15 UM Mudjianto, kemarin. (JP jumat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar